“Kepadamu yang Membuat Luka”
by : Teguh Saputra
Assalamualaikum, Wr.Wb....!!!
Aku
minta maaf, “mungkin”, aku tidak bisa bersamamu untuk selamanya. Apabila kamu
bertanya, kenapa???, aku akan menjawabnya dengan apa yang aku rasakan untuk
saat ini, karena aku pernah kecewa dengan sifatmu, mungkin kamu pun bertanya,
kecewa yang bagaimanakah yang kamu rasakan??. Tentu, aku akan menjawabnya,
“pernah kah kamu ingat?, di saat kamu menanyakan kepadaku dulu !!, ciri-ciri
seseorang yang bagaimanakah yang kamu sukai??”. Apakah kamu masih ingat dengan
itu?, apa jawaban dari aku?. Jujur kan !, pesan yang pertama aku tulis di
pesan.
Aku mau bertanya sama kamu. Apakah
kamu masih ingat saat lebaran dulu?, yang sebenarnya aku bersama dengan sahabat
baikku Mursal tidak ada rencana sama sekali mau ke laut. Tapi, setelah aku dan
sahabat baikku Mursal pulang dari rumahmu, aku baru ada rencana mau ke laut,
karena aku mengetahui bahwa kamu bersama dengan teman-temanmu mau ke laut. Aku
pun berencana ke laut karena aku ingin melihat kamu sampai di sana. Tapi, apa
yang aku lihat saat itu, kamu tau??, Cuma kebohongan mu saja, yang aku lihat,
sehingga yang membuat aku merasakan
sangat kekecewaan yang mendalam. Karena telah mempercayaimu.
Di saat aku nanyak kamu saat itu, apa
kamu sudah Shalat Asar apa belum?, kamu Cuma mengatakan aku lagi mau Shalat
ini. Lalu Mursal sahabatku mengatakan kepadaku, “Teguh” di sini tidak ada
tempat Shalat. Dan aku pun melihat di sekeliling ku. Dan itu benar apa yang di
katakan oleh sahabatku Mursal.
Akan aku kasih tau sedikit tentang
diriku di sini, aku tidak akan menyuruh orang lain Shalat, sebelum diriku sendiri
belum menunaikannya. Ini entah benar entah salah yang ku dengar dari dirimu
saat itu, kamu saja belum Shalat apa suruh-suruh orang.
Setelah itu, aku dan sahabatku baikku
Mursal, berjalan-jalan di pinggiran laut, lalu Mursal melihatmu di sana bersama
dengan teman-temanmu. Dan Mursal pun bilang sama ku,” Teguh”, itu Mutia. pertama
aku juga tidak percaya, dengan apa yang
di katakan oleh sahabatku. Tetapi, setelah aku yang melihat kamu dengan mata
kepalaku sendiri, aku baru benar-benar percaya, dengan apa yang di katakan oleh
sahabatku, “Mursal”.
Lalu aku menelpon kamu lagi. Untuk
menanyakan kepadamu, apa kamu sudah Shalat Asar apa belum untuk kesekian
kalinya. Tapi apa jawaban dari kamu, kamu tau??, jawabannya tetap sama seperti
di awal aku menelpon kamu, lagi mau Shalat ini. Jawaban darimu, mau Shalat tapi
tidak ada kamu lakukan kan??. Itu lah yang membuat aku sangat kecewa sama kamu.
Aku
tidak akan mau marah lagi sama kamu. Kamu ingin tau kenapa?. Karena aku pernah
marah sekali sama kamu, di saat lebaran juga, di saat itu. Aku dan sahabatku
Mursal, dan bersama dengan dua orang adik sepupuku datang kerumah mu. Pas
lebaran waktu itu lagi musim rambutan di tempatmu. Ya kamu pasti tau sendiri kan, gimana ceritanya??.
Maaf
pembaca ya, bukan Teguh ingin membuat pembaca penasaran dengan cerita ini, tapi
akan Teguh ceritakan pada cerita yang lain, makanya tunggu cerita selanjutnya.
Cerita dan kisah ini belum berakhir sampai disini. Cerita ini masah terus
berlajut sampai menjadi sebuat buku atau novel yang menginspirasikan kepada
semua.
Sebenarnya, aku benar-benar suka dan
cintaku hanya untukmu seorang, dan karena Allah aku mencintaimu. Tetapi,
setelah kejadian waktu itu, aku ingin melupakanmu untuk selama-lamanya. Walau
pun masih ada kesempatan untukmu itu sangat kecil sekali, itu pun kalau kamu
bisa memanfaatkannya kesempatan itu.
Aku kasih tau sama kamu ya, setelah
kejadian di laut waktu itu, sampai-sampai aku tidak bisa tidur semalaman terus
memikirkan kejadian itu. Untung saja aku tidak jatuh sakit.
Dan malamnya aku tulis cerita ini,
cerita yang benar-benar terjadi yang sedang kamu baca saat ini, dan bukan kamu
saja membaca cerita ini melainkan semua orang yang telah ber Gabung di Grup
FOMIA, termasuk kamu di dalamnya.
Aku ucapkan terima kasih banyak
kepadamu yang telah membuat luka ini,
dan dengan kejadian itu cerita ini hadir kepada penggemarku, dan juga
sebagai sebuah motivasi bagi pembaca semua.
Akan aku kisahkan sedikit tentang
hubungan kita, apabila mungkin kamu
bertanya kepadaku. Gimanakah hubungan kita, aku akan menjawabnya, cukup sampai
di sini dulu hubungan kita. Apabila nanti Allah menjodohkan kita, Insha Allah
kita akan bertemu kembali dan bersatu, mungkin untuk saat ini aku lebih baik
begini dulu untuk sementara waktu.
Jangan pernah kamu katakan aku ini
kejam, telah berbuat seperti ini kepadamu. Tapi coba kamu pikirkan sendiri apa
yang pernah kamu lakukan kepadaku dulu.
Jangan juga kamu berfikir kepadaku,
aku membalas kejahatan dengan kejahatan.
Kamu yang memberikan kepadaku Harapan,
Warna-warni, tapi kamu juga yang mengahancurkan harapanku saat itu. Kalau boleh
aku umpamakan aku ini umpama Zainuddin
di Flim Tenggelamnya.Kapal.Van.der.Wijck . kamu lah Hayatiku, tapi apa,
kamulah yang menghancurkanku saat itu dengan kebohonganmu.
Di akhir cerita ini Teguh Saputra,
sebagai penulis dari cerita ini meminta maaf terutama sekali kepadamu Mutia ku,
mungkin aku tidak bisa menepati janji-janji yang pernah aku ungkapkan kepadamu
selama ini. Dan juga kepada semua yang ada sangkut pautnya dalam cerita ini.
Nantikan cerita selanjutnya,
Sekian
dan terima kasih
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,WASSALAM,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
terimak ksh yang kpda yang edit punya tenguh, klau bisa ajarin teguh lah cara editnya ya.
BalasHapus