Forum Menulis Mahasiswa Institut

Rabu, 18 November 2015

Surat Terakhir


Kenangan-kenangan yang indah, takkan pernah sirna… itu akan menjadi sebuah memori yang begitu berbekas dalam hidup. Di saat apapun, dimanapun, ia akan selalu hidup. Dulu aku pernah berbicara tentang cinta. Di 15 april 2003, dengan alun-alun hujan yang deras membasahi insan yang melewatinya. Saat itu aku ingin jadi pelindung, namun aku malah kena hantaman keras seorang wanita. Tawaranku melindunginya dari bebasahan hujan tak dihiraukan. Saat itu memang agak sedikit sedih, namun aku mengunduh waktu. Bersabar dalam ketidakmungkinan. Bodohnya aku saat itu……
Di 16 september 2005, aku ditangkap satpam salah satu dayah modern. Masuk tanpa ijin dan dihujani cercaan penuh emosi, hanya untuk bisa melihatnya dalam sekilas. Saat itu di tingkat dua, ku lihat seseorang berjelbab panjang berdiri melamun menopang dagunya. Saat itu aku juga tidak tau apakah itu dia atau bukan. Tapi untuk penghibur hati sampai dirumah, seseorang yang kulihat tadi kuanggap dia…
Awal tahun 2007,aku harus lari tunggang langgang setelah mendengar suara ibunya memanggil dari kejauhan, saat itu kami berada di “rangkang cinta”… ia lari lewat belakang, dan aku harus lari sembunyi dirumah teman. Kejadian itu juga berulang saat kakaknya patroli diwilayah sekitar.
Di 7-7-2007 aku berjanji akan menunggunya hingga 7-7-2010. Lewat sebuah hp yang belum lama ku miliki. Di 8-7-2007 ku ukir janji itu bersama sebuah lirik lagu india disebuah kayu rangkang cinta dipinggir bukit :D… walaupun ditahun 2008, ku hapus semuanya karena kekesalan terhadap keadaan.
Di pertengahan tahun 2008 kuputuskan ikatan dengannya, dengan keadaan hati yang masih cinta. Lalu setahun penuh kami berpisah.Selebihnya, pertemuan. Sesekali bertengkar… dan sama-sama menangis. Lucu bila diingat. Semuanya menghiasi setiap hari-harinya sampai detik ini. Dan aku yakin, ia juga punya sesuatu kenangan yang tidak aku ketahui… banyak sekali, dan tak mungkin ku urai malam ini.
Hingga sampai hari kemarin. Saat kuputuskan sebuah keputusan tegas namun sakit… sesuatu yang harus dilakukan dan tak dapat dipungkiri. Yang jelas malam kemarin, bukan malam terhapusnya semua kenangan-kenangan yang ada. Perjalanan yang panjang sekali. Lebih panjang daripada dugaanku. Ceritanya yang dimulai dari sebuah pandangan pertama di 2002, seorang anak perempuan yang rambutnya selalu di cocang saat kesekolah, kini telah berakhir di 13 desember 2010. 8 tahun bukan waktu yang singkat untuk saling memahami. Dan aku yakin, persahabatan yang terjalin hingga saat ini tak akan hilang begitu saja. Meskipun sering salah paham, dan saling menangis, aku yakin itu karena miss komunikasi, karena keadaan yang merentang sehingga kami tidak bisa berpapasan sebagaimana biasanya, juga perasaan sedikit malu-malu, sedikit takut dan sebagainya.….
Aku yakin inilah jalan yang terbaik yang digariskan oleh Sang Khaliq, disaat waktuku tak bisa untuk berusaha. Semua keinginan tak mesti harus terwujud.  Lihatlah aku laptop, wajahku indah malam ini bukan?. Taukah apa yang ku bayangkan? …
Jarang sekali orang merasakan cinta seindah ini……
Bila waktu kita adalah kesalahpahaman…
Tolong aku dengan kata maafmu…
Kau yang disana…
bukan niat untuk sengaja menyakiti, tapi keputusan inilah yang menjadi jalan pembuka untuk ku dan untuk mu…
wahai kau yang sedang memimpikanku,takkan kulupakan persahabatan ini,
kecuali bila aku amnesia karena darah ini, atau mati ditelan waktu…
syukurku kepada Sang Khaliq karena telah mengenal kamu… begitu banyak pelajaran yang aku petik dari kejadian ini… Allah Maha Adil…

14 desember 2010Surat Cinta Terakhir                    

0 komentar:

Posting Komentar