Forum Menulis Mahasiswa Institut

Sabtu, 14 April 2018

"LAYU sebelum BERKEMBANG"

Sekapur Sirih,                                                                                                               By : Mr. Agsal RJ



“Mawar akan indah jika ia selalu dipupuk dan disirami hujan, lalu bermekaran harum semerbak yang selalu dipancari sinar mentari”

Ibarat kata, Setangkai mawar yang indah, ia tumbuh dan mekar dari sebatang pohon rindang kecil berduri lalu tumbuh disemak-semak tepi tebing yang terjal. Itulah hal paling mendasar yang terpikir dibenak setiap orang saat pertama melihat mawar.
Makanya kenapa mawar indah itu selalu disandingkan dengan sebuah “filosofi” kehidupan. tentunya mengandung makna dari sosok seorang gadis indaman banyak pria itu, ibarat sekuntum bunga mawar.

Aneh bukan...., Ya,, Tenyunya, aneh memang jika hanya sekedar dilihat dan Cuma  didengar saja. Tapi, cobalah untuk di amati, lalu diresapi makna dari istilah tersebut. Otomatis akan memberikan sebuah pemahaman yang bahwa untuk menjadi setangkai mawar yang indah itu, bukanlah satu hal yang mudah dan simple.

Ia meski telah banyak melalui berbagai proses sejak dari awalnya ia menjadi seperti demikian. Lantas apakah kita pernah sadar, ataukah kadang memang kita yang sulit untuk menyadarinya lalu bisa memahami dan berniat mencoba untuk menjadi setangkai “mawar indah” nan harum Itu.

Sulitkah...??!!.  Yaa... memang tak mudah, benar seperti kata seorang  guru saya dulu “Ingatlah nak, diamana pun kamu berada, kamu tetaplah menjadi sebatang mawar indah dan harum meski harus banyak melalui setiap rintangan. Sebab semakin tingginya sebatang pohon, maka semakin kencang pula angin yang menggoncangkan”.

Mungkin itulah sebagai dasar dari sebuah nasehat yang terus mengguluti mata pikiran ini. Sehingga tak cukup banyak yang mampu mengerti dan memahami dari arti sebuah ketulusan, pengorbanan, perjuangan, serta proses dari sebuah warisan karya yang mesti untuk terus dijaga, dirawat, dipertahankan lalu dibesarkan hanya demi memberikan manfaat secara kebersamaan bagi generasi selanjutnya dan juga generasi dimasanya.

Berat memang, jika itu harus disebut sebagai tugas dan tanggung jawab mulia bagi setiap orang dalam mewujudkan hal demikian. Lantas mucul satu pertanyaan besar kenapa dan mengapa mesti harus seperti itu?!.

Jawabannya, yaa memang itu sudah menjadi hukum alam serta konsekuensi dari setiap langkah yang harus dan mesti diambil oleh setiap hamba yang sudah dilahirkan di muka bumi ini. Sebab hidup itu adalah perintah. Perintah untuk kita mau tidak mau harus siap menjalaninya sebagai seorang insan (Khalifah) di muka bumi ini.

Lalu, jika berbicara resiko. Yaa... tentu pastinya setiap sesuatu itu akan memiliki segala resiko, sebab dalam setiap sesuatu itu ada banyak resikonya, cuma tergantung kadarnya saja seperti dan seberat apa.

Seperti kata istilah dalam Agrumentasi bahasa Aceh “Udep nyan Adalah 2R (Raseuki & Resiko), Raseuki dan Resiko Itu Selalu Berdampingan”, Maknanya Diantara setiap Raseuki Yang Besar, Tentunya Memiliki Resiko Yang Besar Pula.

Lantas, apa yang menjadi tanggung jawab dan resiko dari sebuah amanah sedang di emban?!. Hal utama yaitu, pengorbanan. Pengorbanan disini adalah dimulai dari pengorbanan diri, korban perasaan, korban waktu, korban kebebasan dari amanah tugas dan tanggung jawab. Intinya pengorbanan itu memang tidak mudah, tapi kemudahan itu akan datang dan akan terasa menyenangkan di akhir. Yakinlah sebab janji Allah itu pasti “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Al- Insyirah: 6).

Kedua, Komit dengan Komitmen. Ada apa dan Kenapa mesti harus kata “komit dengan komitmen”, kenapa tidak komitmen saja?!. Yaa... pastinya gabungan dari dua kata tersebutlah yang menjadikan setiap emban amanah tanggung jawab setiap orang bisa dipegang dan dilaksanakan.

Sebab, orang berbuat komitmen itu bisa dilakukan dengan sangat mudah, tapi orang yang komit dengan komitmen yang dibuat itu belum tentu dapat mudah dijalankan dan diwujudkan seiring berjalannya banyak proses tantangan dan rintangan yang dihadapi. Makanya nilai ukuran keberhasilan dari sebuah tugas dan tanggung jawab itu sangat tergantung pada setiap komit dengan kemitmen yang dibuat dan direncanakan.

Ketiga, Waktu dan Alasan atau Istilah akademisnya disebut “Manajemen Waktu”. Itulah yang menjadi dasar kenapa manajemen waktu itu sangat menentukan hasil dari sebuah pencapaian setiap kinerja tanggung jawab seseorang. Hal tersebut bermakna bahwa waktu itu adalah sesuatu yang sangat perlu dan penting untuk diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Karena ketika kita sudah mengatur waktu itu dengan baik maka hasil yang dicapai dari pengaturan tersebut akan baik pula. Sebab dalam manajemen watu itu adanya unsur, disiplin, saling mengerti, pendewasaan diri serta amanah dalam menghargai setiap detik tarikan nafas yang beberikan Allah.

Keempat, Analisis SWOT. Apat itu?!, analisis SWOT yang dimaksudkan disini adalah target dan pencapaian sebuah kinerja dari beban amanah tanggung jawab yang diemban tersebut. Dengan adanya SWOT, maka kita tau kapan, mengapa, kenapa, apa dan bagaimana menuntaskan setiap dari amanah tanggung jawab kita itu sendiri. Dan yang terakhir...

Kelima, Harga Diri  (Moral). Kenapa moral itu menjadi hal yang urgent dan selalu diperdebatkan?!. Yaa.. itulah karena moral itu menyangkut tentang nilai wibawa dan harga diri seseorang. Sebab apapun itu, harga diri adalah hal yang paling penting dan paling wajib dijaga oleh setiap orang. Bahkan nilai harga diri itu sendiri tak dapat di jumlahkan dalam bentuk apapun, uang sekalipun ia tak akan berarti jika harga diri seseorang itu telah di injak-injak dan dicemoohan oleh seseorang.

Bahkan dalam agama islam sekalipun harga diri itu adalah hal yang paling wajib untuk terus dijaga dan dipertahankan. Jadi, menurut saya “bulshit” jika menurut sebagaian orang harga diri itu bukanlah yang terpenting dalam hidup mereka, bahkan banyak yang bertikai, membunuh, lalu memberontak saat harga diri mereka itu sudah terasa di injak-injak dihadapan banyak orang dan sang pencipta.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana kita menjaga supaya harga diri kita itu tetap terjaga dan bernilai?!. Jawabannya jelas... Ya ada pada diri kita sendiri.
Letaknya yaa, dihati kita, dalam jiwa kita yang selalu di kontrol oleh alam bawah sadar pikiran seseorang. Karena sejatinya seorang manusia bukanlah letak pada kesempurnaannya, tapi pada iman dan taqwa.

Maknanya, ia seorang yang selalu memiliki tanggung jawab, komitmen, dan rasa cinta serta syukur terhadap apa yang telah ia miliki dan ia capai dari hasil sebuah proses yang mesti dilalui, ia tak selalu bergantung pada orang lain dan juga pada sesuatu yang merasukinya sehingga tanpa ia sadari bahwa ia telah berkhianat terhadap diri sendiri dengan tidak menjaga harga dirinya hanya karena satu alasan yaitu “EGOIS”.

Kemudian apa yang menjadi makna dasar dari kata “LAYU SEBELUM BERKEMBANG”, Itulah kelima hal tersebut yang mesti ada dan dipedomani oleh setiap orang yang memiliki tanggung jawab sebuah amanah tersebut, sehingga pada Akhir dari tugas dan tanggungjawabnya ia akan terlihat seperti sekuntum MAWAR YANG INDAH.

Karena disadari ataupun tidak disadari saat kamu telah mendapatkan sebuah tugas AMANAH suatu tanggung jawab itu, maka kamu adalah bagian dari orang-orang terpilih dan orang-orang yang istimewa dan kamu adalah orang yang telah terseleksi secara alam.

Orang yang memiliki suatu nilai lebih dari sekumpulan orang yang ada, tinggal bagaimana kita mengemban amanah dan tanggungjawab itu, sehingga akan menjadi mulia dan bernilai di mata orang lain.

pantaskah itu disia-siakan?!, tentunya tidak....!!! Bangun, dan Bangkitlah dari tidurmu Nak...., Ingat Kebesaranmu bukanlah letak pada kekuasaanmu SEMATA, tapi kebesaranmu ada pada sejauh mana kamu mampu membesarkan tugas dan tanggungjawabmu itu....!!!!, disaat kamu mampu membesarkan tanggungjawabmu maka kamu akan ikut besar bersamanya. "SEDERHANA ITU SAJA". 

Dan Ingatlah, Bahwa setiap kenikmatan itu akan datang pada saat semua proses tersebut telah kita lalui. Ia hanya akan tinggal menjadi kenangan indah atau kenangan pahit saat telah dilampaui oleh masa dan waktu tak akan dapat diulang kembali.

Maka JIKA MEMANG KALIAN INGIN MENJADI SEPERTI SEKUNTUM MAWAR INDAH & HARUM SEPANJANG MASA, MAKA JADILAH PRIBADI YANG TERUS MEMILIKI NIAT BAIK DAN KETEGUHANAN HATI DALAM MENJALANI SETIAP PROSES. BUANGLAH SEGALA EGO DAN RASA KETIDAKSANGGUPANMU ITU, KARENA DENGAN DEMIKIAN AKAN MENJADIKANMU ORANG YANG SELALU MERASA PALING BAHAGIA DALAM SETIAP KEADAAN SEKALIPUN.

EGOMU HANYA AKAN MEREMEHKANMU, KEKHAWATIRANMU HANYA AKAN MELEMAHKANMU DAN AKHIRNYA AKAN MENJADIKANMU LAYU SEBELUM BERKEMBANG.







0 komentar:

Posting Komentar